Tuesday, 28 July 2015

Analisa Komprehensif Komoditas, 28 Juli 2015


-Emas Bergeliat Tipis

Memanfaatkan momentum koreksi the greenback, Emas pada hari Senin kemarin bergeliat tipis dan melampaui level high akhir pekan kemarin, saat para investor mengamankan laba mereka.

Pada divisi Comex di Bursa New York Mercantile, Emas untuk pengiriman Desember naik $15 per ons dan sempat menyapa level 1104.90, sebelum kembali tertekan oleh publikasi data US durable goods yang berlabel memuaskan.Departemen Perdagangan Amerika Serikat melaporkan total orderan durable goods untuk bulan Juli naik 3.4% di atas ekspektasi 3.1%. Sementara orderan untuk core durable goods, di luar data pesawat terbang pada bulan Juli naik 0.8%. Juga di atas prediksi 0.5%

Pekan lalu, Emas anjlok menuju level terendah dalam lima tahun, 1071.85 di tengah indikasi kuat bahwa Fed akan mendongkrak suku bunga pada tahun ini. Saat ini Fed menetapkan suku bunga dalam rentang nol dan 0.2% sejak berakhir krisis keuangan dan demi menggairahkan ekonomi AS, Fed berpeluang merubah kebijakan tersebut

Saat ini, para investor menunggu pertemuan FOMC dalam dua hari yang akan dimulai hari Rabu esok guna mendeteksi sejauh mana komitmen Fed menggagas lagi kenaikan suku bunga-nya. Pekan lalu Presiden Fed St Louis, James Bullard menyatakan terdapat peluang 50% kemungkinan Fed mendongkrak suku bunga pada bulan September

Wacana kenaikan suku bunga AS yang sejauh ini masih terus menyala, juga sebagai faktor katalis bagi penurunan jejak Emas dan Perak. Karena komoditas berdenominasi dollar AS, semisal emas dan perak menjadi lebih mahal bagi para pembeli yang menggunakan non dollar AS pada saat dollar AS terapresiasi

Perak untuk pengiriman September naik tipis pada level 14.77 sebelum ditutup pada level 14.56, pada saat indeks dollar AS (USD) tergerus lebih dari 0.9% menuju level low 96.270. Pekan lalu indeks dollar sukses menggapai level puncak dalam lebih tiga bulan, yaitu 98.265

-Faktor Kelebihan Pasokan Kian Menekan Minyak Mentah

Minyak mentah terus merenda grafik menukik.Bahkan pada sesi transaksi awal pekan ini, minyak mentah tergelincir menuju level terendah dalam empat bulan, 46.92 dan saat artikel ini ditulis telah bersimpuh pada level 46.91, manakala para trader energy terus dicekam kecemasan atas pasokan yang berlimpah di pasar global, menyusul data US oil rigs yang bertambah. Perusahaan servis minyak mentah, Baker Hughes melaporkan data untuk US oil rigs pada akhir pekan kemarin, yang naik sebanyak 21 menjadi 659.

Sejatinya, minyak mentah telah menurun lebih dari 40% sejak keputusan controversial OPEC pada November tahun lalu, yang ngotot membiarkan kapasitas produksi di atas 30 juta barrel per hari. Strategi tersebut segera menjerumuskan harga minyak mentah di tengah limpahan pasokan di pasar global

-Para Trader Menanti Data US Consumer Confidence

Pada jam 22.00 WIB malam ini, atensi para trader emas dan perak akan tersedot pada data US CB Consumer Confidence dengan sajian estimasi 100.1 dibandingkan 101.4. Meski di atas 50 berindikasi ekspansi, namun jika data tersebut lebih bagus dari sebelumnya akan menjadi energy tambahan bagi geliat dollar AS.Jika hasilnya melenceng jauh dari ekspektasi apalagi bila di bawah 50, dollar AS akan semakin kuat tertekan dan akan membuka ruang bagi pergerakan naik Emas dan Perak

Di sisi lain, selama kecemasan para partisipan trader dan investor minyak mentah atas faktor kelebihan pasokan masih membayangi, maka tendensi minyak mentah untuk terus menata grafik menukik kian kuat.


Oleh : Lukman Hakim - FinanceRoll