Friday, 31 July 2015

Tingkat Pengangguran di Jepang Bertambah, Fundamental ekonomi belum pulih

Seperti diketahui pada hari ini (31/7), laju inflasi Jepang periode Juni dilaporkan kembali melambat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Melihat rilis data ini maka tantangan Bank of Japan (BOJ) dirasa semakin berat untuk dapat memenuhi target inflasi sebesar 2 persen. Meski laju inflasi Jepang semakin jauh dari target BOJ menilai bahwa hingga saat ini Jepang belum memerlukan stimulus moneter tambahan untuk menggenjot perekonomiannya.
Selain rilis inflasi, pagi ini tingkat pengangguran Jepang masih dibulan yang sama juga dilaporkan meningkat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Tingkat pengangguran Jepang pada Juni lalu tercatat naik menjadi sebesar 3,4 persen dari sebesar 3,3 persen yang tercatat dibulan sebelumnya, yaitu bulan Mei.
Memburuknya inflasi pada Juni lalu diklaim pemerintah Jepang karena faktor musim hujan sehingga telah menghalangi keinginan konsumen untuk berbelanja, lemahnya permintaan mobil dan perumahan sedikit banyak menunjukkan bahwa sektor rumah tangga di Jepang saat ini lebih memilih untuk belanja kebutuhan dasar akibat meningkatnya biaya hidup. Namun demikian, fenomena ini tetap tidak menyurutkan optimisme BOJ, mereka memprediksi bahwa pertumbuhan Jepang pada kuartal ketiga mendatang akan mencetak rebound.
Hingga saat ini kekuatan fundamental ekonomi Jepang memang masih belum pulih seutuhnya dikarenakan kondisi ekonomi domestik dan global yang masih terus menunjukkan anomali ke arah negatif, terutama untuk kawasan euro dan Tiongkok, ditambah lagi ketidakpastian Abe apakah akan menaikkan pajak penjualan nasional Jepang di tahun depan atau tidak diprediksi dapat memicu spekulasi di kalangan pelaku pasar dan hal ini kian menjadi beban bagi laju pemulihan ekonomi negara ini.