Sunday, 2 August 2015

Analisa Fundamental Dollar AS Pekan Ini


Image result for amerikaPekan lalu kenaikan dollar AS didorong oleh sentimen pasar pada harapan akan ada sinyal timing kenaikkan suku bunga The Fed dari pertemuan FOMC pada Kamis (30/7). Sentimen ini berkaitan pada ingatan dari beberap petunjuk seblumnya yaitu pesan tersirat dari optimisme The Fed bahwa kenaikan bunga ada pada satu titik di antara September hingga Desember dan tidak ingin ditunda lagi sembari The Fed mengharapkan perekonomian lebih kuat di sisa waktu tahun 2015 ini.
Namun hasil pertemuan tersebut gagal memperlihatkan sinyal timing kenaikan suku bunga. Bahasa The Fed pada press release pertemuan tersebut terdengar optimis namun masih menyisakan renungan. Tampaknya The Fed masih menginginkan untuk sekali lagi memantau serangkaian data-data seperti pertumbuhan ekonomi, sektor konsumsi, serta sektor tenaga kerja (tingkat upah) apakah akan mendukung pencapaian target inflasi yang diharapkan sehingga kenaikan tingkat sudah saatnya dilalukan.
Kenaikan kurs dollar AS juga didorong oleh data positif pertumbuhan PDB Amerika Serikat untuk kuartal kedua mengalami rebound menjadi 2.3% dari 0.6% di kuartal pertama (revisi daru -0.2%). Respon pasar pada data pertumbuhan PDB dianggap suatu petunjuk kuat untuk mendukung kenaikan tingkat dan menyusul data tersebut kekuatan Index dollar AS berhasil terapresiasi dan menggerus mata uanga utama lainnyaa.
Namun kekuatan index dollar diakhir hari perdagangan (31/7) pekan lalu menemui masalah pada rilis index biaya tenaga kerja (Employment Cost Index) yang turun. Tampaknya sebagian perusahaan tidak menambah biaya tenaga kerja bahkan mengurangi biaya input dari tenaga kerja selama kuartal kedua menjadi 0.2% dari peningkatan di kuartal pertama sebesar 0.7%. Data ini menjadi pemicu pelemahan dollar AS, bila dikaitkan dengan bahasa The Fed yang sedang menaruh perhatian terhadap tingkat kenaikan upah yang masih belum melegakan.
Penurunan data ECI (Employment Cost Index) dikhawatirkan  membuat berkurangnya optimisme The Fed untuk pengetatan ekonomi. Pasalnya penurunan biaya tenaga kerja (ECI) dapat diartikan sebagai sikap perusahaan mengurangi biaya input tenaga kerja untuk mengantisipasi peningkatan biaya ekonomi dari kenaikan suku bunga. Rilis data tersebut membuat Index dollar AS harus menghapus gain penguatan selama sepekan. Dan Selanjutnya indikator ekonomi ini akan menjadi indikator favorit yang menjadi fokus pasar pada perdagangan pekan depan.
Bila melihat ruang data untuk pekan depan, sangat menarik untuk dicermati karena  akan ada indikator yang menjadi kunci terkait dengan tingkat upah. yaitu rilis data ADP Employment Change, Non Farm Payroll, rata-rata pendapatan per jam (Average Hourly Earnning) serta indikator kesejahteran tenaga kerja linnya. Pasar akan menimbang kembali tingkat optimesme The Fed lebih lanjut pada perkembangan data tersebut.
Adapun indikator fundamental lainnnya yang patut diperhatikan adalah data belanja konsumen (Personal Spending) yang juga akan menjadi figur utama atas ekpektasi pencapaian target laju inflasi untuk mendukung kenaikan suku bunga. Selain itu pekan depan juga akan melihat kondisi defisit perdagangan dan data-data fundamental yang mengukur kinerja manufaktur AS. Untuk itu ikuti terus ulasan perkembangan data data fundamental tersebut hanya di vibiznews.com.



Irfan Purnawan/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens