Saturday, 1 August 2015

bulan juli manufaktur tiongkok tergelincir


Aktivitas pabrik Tiongkok tergelincir pada bulan Juli, menunjukkan semakin lesunya sektor manufaktur di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini.
Para analis mengatakan Indeks China Manufacturing Purchasing Managers relatif lemah yang mencerminkan kecenderungan terus melemahnya permintaan di dalam dan luar negeri, sektor properti anjlok, menambahkan tekanan dari pasar saham.
Ekonom juga mengatakan bahwa pemerintah telah berjanji untuk mempercepat pembelanjaan infrastruktur untuk mengimbangi kesulitan ekonomi.
Biro Statistik Nasional China mengatakan pada Sabtu (01/08), bahwa Indeks China Manufacturing Purchasing Managers merosot ke 50,0 pada Juli dari 50,2 pada bulan Juni. Angka 50 adalah tepat pada titik cut off antara ekspansi dan kontraksi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Ekonomi Tiongkok tumbuh lebih baik dari perkiraan 7% pada kuartal kedua dari tahun sebelumnya, sejalan dengan target pemerintah sekitar 7% pertumbuhan selama setahun penuh. Tapi angka kuartal kedua masih paling lambat dalam enam tahun dan jauh di bawah tingkat pertumbuhan dua digit tercatat baru-baru ini di seluruh tahun 2010.
Industri kunci seperti baja, semen dan pertambangan terus berjuang menghadapi kelebihan kapasitas. Sektor ekspor juga tertekan oleh melemahnya permintaan luar negeri.
Manufaktur domestik dan eksternal masih lemah. Badai dan banjir di pusat-pusat manufaktur utama di Cina timur dan selatan juga mungkin telah menempatkan hasil produksi pabrik di periode tersebut anjlok.
Indeks resmi dari Biro Statistik Nasional China masih lebih baik daripada yang disusun oleh rumah penelitian Markit dan perusahaan media China Caixin. Perkiraan PMI awal mereka berada di bawah level 50 yaitu di 48,2, angka terendah dalam 15 bulan.
Pasar saham mengalami aksi jual yang tinggi yang dimulai pada bulan Juni dan berlanjut sampai Juli meskipun ada program penyelamatan pemerintah yang agresif. Harga saham di bursa Shanghai turun 14% pada bulan Juli, kinerja bulanan terburuk sejak Agustus 2009, memicu kekhawatiran bahwa sentimen negatif bisa meluas ke sektor keuangan dan ekonomi.
Banyak perusahaan serta individu telah meletakkan dana mereka di pasar dan aksi jual yang besar bisa memukul laba perusahaan serta rencana investasi.
sumber :http://vibiznews.com/2015/08/01/manufaktur-tiongkok-juli-tergelincir/