Bursa saham Asia Pasifik ditutup pada umumnya melemah, indeks MSCI
Asia Pacific turun 0,2 persen menjadi 140,76 pada 16:01 di Hong Kong.
Saham keuangan Australia adalah hambatan terbesar pada indeks regional.
Pemberi pinjaman terbesar di negara itu telah mengumumkan sekitar $ 8
miliar akumulasi modal tahun ini, yang paling rendah untuk satu tahun
sejak 2008.
Indeks Australia S & P / ASX 200 merosot 1,1 persen. Indeks Kospi
Korea Selatan melemah 0,8 persen. Indeks Straits Times Singapura turun
o.1 persen dan NZX 50 Index Selandia Baru turun 0,2 persen.
Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,6 persen dan Hang Seng China Enterprises Index, turun 0,3 persen.
Shanghai Composite turun 29 persen dari level tertingginya di tanggal
12 Juni. Pemerintah telah menghabiskan sebanyak 900 miliar yuan ($ 145
miliar) dalam dua bulan terakhir untuk menopang harga saham di bursa
Tiongkok, demikian menurut Goldman Sachs Group Inc. Pemerintah Tiongkok
akan merilis data ekonomi untuk Juli akhir pekan ini, dengan ekspor
diperkirakan telah jatuh 1,5 persen.
Indeks Topix Jepang naik setelah tiga hari penurunan mengirim yen ke
level terendah dua bulan. Mata uang terakhir diperdagangkan di 124,90
per dolar. Nippon Telegraph & Telephone Corp naik 3,2 persen setelah
mengatakan akan membeli kembali sebanyak 100 miliar yen ($ 804.000.000)
saham.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia saat penutupan
perdagangan hari ini (6/8) tercatat turun sebesar 0.91 persen ke level
4,806. Sementara saham unggulan yang tergabung dalam indeks LQ45
mengalami pelemahan sebesar 1.05 persen ke level 818.89.
Commonwealth Bank of Australia dan Westpac Banking Corp merosot
setidaknya 3 persen. Shanghai Composite Index turun 0,9 persen pada
volume perdagangan yang rendah. Indeks Topix Jepang naik 0,5 persen
karena investor menimbang pendapatan perusahaan dan setelah yen melemah
terhadap dolar di tengah data ekonomi Jepang yang lebih baik dari
estimasi.