Emas masih terjebak dekat level terendah dalam 5,5 tahun di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed yang semakin kuat menyusul pernyataan salah satu pejabatnya.
Presiden the Fed distrik Atlanta Dennis Lockhart mengatakan ekonomi AS siap dengan kenaikan suku bunga pertama dalam sembilan tahun. Bahkan ia sampai mengatakan diperlukan penurunan signifikan dalam data untuk bisa meyakinkannya tidak bertindak September nanti. Ia merupakan di antara pejabat yang secara lantang mendukung kenaikan suku bunga, seperti James Bullard.
Pernyataan ini datang menjelang data ketenagakerjaan AS, yang merupakan elemen penting dalam menilai prospek kebijakan moneter the Fed. Fokus pasar kini tertuju ke data ketenagakerjaan swasta AS, yang disampaikan oleh ADP. Data ini merupakan gambaran awal laporan payroll Jumat nanti. Diproyeksikan, data ADP menunjukkan pertumbuhan di ats 200 ribu untuk Juli. Isu kenaikan suku bunga the Fed menjadi momok bagi emas, yang sedang memasuki penurunan minggu ketujuh. Logam mulia itu semakin kehilangan daya tariknya di tengah kenaikan yield obligasi AS yang menjanjikan imbal hasil lebih tinggi. Pernyataan Lockhart turut mendorong yield obligasi tenor 10 tahun berada di 2,209%. Posisi yield itu masih lebih tinggi dari tingkat inflasi AS.
Dari sisi teknikal, trend bearish, namun harga juga mampu bertahan di atas support $1077.33. Candlestick kembali memunculkan sinyal positif, sementara indikator stochastic berpeluang golden cross di area oversold. Selama support bertahan, potensi rebound masih ada, untuk menguji resistance $1109. Trend bearish jangka pendek bisa berakhir jika resistance tersebut ditembus.
fxstreet.com