Pergerakan Emas kembali menguat pada outlook intraday, tetapi secara umum masih tetap berada dalam harga terendah. Dolar melemah, bersamaan dengan jatuhnya yield obligasi dan saham AS, menjelang laporan non farm payroll AS.
Yield obligasi AS dengan tenor 3 bulan tertekan sehingga memberikan gambaran berkurangnya kenaikan suku bunga AS pada tahun ini. NFP berpotensi akan sedikit tertekan dikarenakan jatuhnya harga komoditas dunia sebagai dampak buruk bagi prospek pertumbuhan global dan inflasi.
Pada pergerakan hari Kamis, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1084.82 per troy ounce. Harga Emas kembali menguat dengan bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1093.93 per troy ounce. Akhirnya harga emas ditutup dengan melemah pada kisaran USD 1089.45 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan keuntungan terhadap dollar sebanyak USD 4.63.
Secara umum, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali dalam kondisi bearish. Harga emas terlihat berada di antara indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area support dan resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI14) berada di level 53 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bullish minor. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi bullish minor.
Bias intraday, pergerakan harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih mengalami tekanan bearish. Saat ini, jika kita perhatikan, harga emas masih berada dalam fase konsolidasi. Jika harga emas melemah maka support USD 1077.22 per troy ounce berpeluang akan ditembus oleh pergerakan harga dimana ada kemungkinan support USD 1054.79 per troy ounce akan menjadi target. Sebaliknya, jika harga emas menembus resistan USD 1096.69 per troy ounce maka ada potensi emas akan bergerak ke atas menuju resistan terdekatnya pada kisaran USD 1118.46 per troy ounce.
Yield obligasi AS dengan tenor 3 bulan tertekan sehingga memberikan gambaran berkurangnya kenaikan suku bunga AS pada tahun ini. NFP berpotensi akan sedikit tertekan dikarenakan jatuhnya harga komoditas dunia sebagai dampak buruk bagi prospek pertumbuhan global dan inflasi.
Pada pergerakan hari Kamis, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1084.82 per troy ounce. Harga Emas kembali menguat dengan bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1093.93 per troy ounce. Akhirnya harga emas ditutup dengan melemah pada kisaran USD 1089.45 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan keuntungan terhadap dollar sebanyak USD 4.63.
Secara umum, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali dalam kondisi bearish. Harga emas terlihat berada di antara indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area support dan resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI14) berada di level 53 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bullish minor. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi bullish minor.
Bias intraday, pergerakan harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih mengalami tekanan bearish. Saat ini, jika kita perhatikan, harga emas masih berada dalam fase konsolidasi. Jika harga emas melemah maka support USD 1077.22 per troy ounce berpeluang akan ditembus oleh pergerakan harga dimana ada kemungkinan support USD 1054.79 per troy ounce akan menjadi target. Sebaliknya, jika harga emas menembus resistan USD 1096.69 per troy ounce maka ada potensi emas akan bergerak ke atas menuju resistan terdekatnya pada kisaran USD 1118.46 per troy ounce.
Sumber : antamgold.com