Tuesday, 4 August 2015

Menteri ESDM tak janji harga Premium selalu di bawah keekonomian


 Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menegaskan, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium yang dijual oleh Pertamina saat ini masih jauh dari harga keekonomian. Meski begitu, pihaknya selalu memonitor harga BBM beroktan Research Octane Number (RON) 88 tersebut.
"Kita memilih kebijakan melihat situasi daya beli masyarakat," ujarnya di Gedung Bank Indonesia,Jakarta, Rabu (4/8).
Dia menuturkan, bila harga Premium disamakan dengan harga keekonomian dipastikan berdampak luas pada stabilitas perekonomian nasional. Sebab, sebagian besar masyarakat masih menggunakan BBM yang dibanderol dengan harga Rp 7400 per liter ini.
Namun, kata Sudirman Said, tidak menutup kemungkinan harga jual Premium bakal dilepas sesuai keekonomian. "Yang jelas melalui kebijakan subsidi itu tidak ada perubahan. Kita akan konsisten dengan kebijakan itu dan pada waktunya kita akan disesuaikan sebagaimana harga keekonomian," ucapnya.
Sejauh ini pemerintah belum berencana melepas harga Premium sesuai keekonomian. Kebijakan ini diyakini membantu stakeholder atau pelaku usaha membuat rencana lebih baik. "Pada waktunya kita akan lihat secara keseluruhan," katanya.
Merdeka.com