Diakhir perdagangan komoditi internasional pekan ini, harga minyak mentah WTI atau minyak AS beranjak naik setelah perdagangan sebelumnya anjlok ke posisi harga paling rendah sejak 6,5 tahun lalu. Seperti yang diberitakan sebelumnya terpuruknya harga minyak kemarin disebabkan stok yang bertambah dan stopnya beberapa kilang minyak AS yang menambah kekhawatiran tentang kelebihan pasokan global dan ekonomi melambat di Asia.
Harga mentah perdagangan sesi AS malam ini terangkat dipicu oleh melemahnya kurs dollar sehingga memberikan kemudahan bagi investor untuk melakukan aksi beli setelah sebelumnya harga telah anjlok signifikan.
Minyak mentah AS malam ini diperdagangkan 45 sen lebih tinggi pada $ 42,68 per barel setelah perdagangan sebelumnya sempat mencapai level terendah di $ 41,35, yang merupakan posisi terendah sejak 4 Maret 2009.
Perdagangan sebelumnya harga minyak telah jatuh lebih dari 3 persen didorong oleh laporan bahwa stok di Cushing-Oklahoma, yang merupakan titik pengiriman untuk minyak mentah berjangka AS naik lebih dari 1,3 juta barel dalam pekan yang berjalan sampai 11 Agustus.
Selain itu harga minyak mentah jenis Brent diperdagangkan pada $ 49,06, yang turun 16 sen yang sebagian disebabkan serentetan pemadaman kilang yang telah melemahkan permintaan AS. Yang terbesar kilang-BP PLC 413.500 barel per hari (bph) fasilitas di Whiting, Indiana, juga yang terbesar di Midwest AS-telah dipaksa untuk menutup dua-pertiga dari kapasitasnya untuk perbaikan kebocoran yang bisa bertahan sebulan atau lebih.
Jika melihat kebelakang, harga minyak mentah ASnterendah pasca krisis keuangan terjadi pada Januari 2009, ketika saat itu minyak WTI merosot ke $ 33,20 per barel, turun 77 persen jatuh dari itu dari level tertinggi US $ 147 pada Juli 2008.
Untuk perdagangan hingga akhir pasar ditutup, analyst Vibiz research Center memperkirakan harga minyak WTI AS akan bergerak pada kisaran $ 43,3 – 41,53 per barel.
Joel/ VMN/VBN /Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens
Editor : Jul Allens