DataBLOOMBERG pukul 08.45 WIB, mata uang Garuda berada di posisi Rp 13.492 per dollar AS, lebih baik dibandingkan penutupan kemarin pada 13.509,5.
Hari ini rupiah bakal kembali diuji kekuatannya pada perdagangan Selasa (4/8/2015). Sentimen turunnya indeks dollar AS di pasar global berhadapan dengan proyeksi pelemahan ekonomi nasional.
Minyak anjlok 7 persen semalam setelah angka manufaktur Tiongkok dan AS turun di tengah meningkatnya pasokan minyak mentah oleh OPEC. Indeks dollar AS turun tipis merespon angka manufaktur AS yang buruk mengoreksi harapan kenaikan suku bunga the Fed yang meningkat semenjak FOMC meeting pekan lalu. Penurunan harga minyak juga diikuti oleh jatuhnya harga komoditas lain.
Dari dalam negeri, tingkat inflasi Juli yang diumumkan di atas harapan kembali menekan rupiah dan imbal hasil SUN walaupun di pasar global indeks dollar AS sudah mulai mereda penguatannya. Tekanan pelemahan rupiah diperkirakan masih akan bertahan jika tanpa intervensi.
Menurut Riset Samuel Sekuritas Indonesia, pelemahan dollar AS yang bertahan akibat buruknya data AS sepertinya akan tertutupi oleh harapan buruknya angka produk domestik bruto Indonesia triwulan II/2015 yang akan diumumkan esok. PDB Indonesia diperkirakan turun ke 4,2 persen secara tahunan (YoY) dari 4,7 persen YoY.
"Rupiah pun berpeluang kembali tertekan hari ini walaupun turunnya indeks dollar AS bisa mengurangi derajat pelemahannya," sebutnya.
Penulis | : Robertus Benny Dwi Koestanto |
Editor | : Erlangga Djumena |