Survei mingguan tingkat pengangguran di awal periode Agustus sedikit mengalami lonjakan. Bertambah sekitar tiga ribu orang dari level 267 ribu yang mengajukan jaminan hidup kepada pemerintah Federal AS. Total hasil sebanyak 270 ribu kali ini bisa dikatakan masih dalam batas wajar jika para ekonom selama masa pemulihan ini menjadikan angka 300 ribu orang sebagai pagu psikologis.
Tinggal Sedikit Data
Hitungan di atas kertas para surveyor sampai dengan minggu ini, seperti dikutip oleh situs berita wbponline.com, total pengangguran yang sudah mengajukan permohonan jaminan hidup sebanyak 2.6 juta pemohon. Kondisi ini membalikkan rekor data tertinggi selama tiga minggu berturut-turut yang dicatat pada survie sebelumnya di level 2.7 juta orang. Sedang dari situs resminya, doleta.gov, pencapaian rata-rata selama periode empat mingguan kali ini turun menjadi 268 ribuan dari masa sebelumnya di peringkat 274 ribuan pemohon.
Analis dari TD Securities (USA) LLC, Millan Mulraine, menyatakan kondisi pasar tenaga kerja telah berada dalam keadaaan yang layak dan bersiap untuk memacu pertumbuhannya. “Perkiraan saya jika sektor tenaga kerja tetap bertahan maka kemungkinan sebentar lagi akan mengalami laju peningkatan yang signifikan”’ demikian komentarnya kepada Bloomberg.com.
Jadi mungkinkah ini benar-benar sinyal yang ditunggu-tunggu oleh petinggi-petinggi The Fed untuk memukulkan palu terhadap tingkat suku bunga acuan? Bisa jadi. Bulan ini adalah periode terdekat ,sebelum September, yang diperkirakan oleh para ekonom dan analis akan menjadi momentum penentu perhitungan jadi dan tidaknya suku bunga berubah.
Namun jika melihat kalender ekonomi paling tidak masih terdapat jadwal penting lainnya yang tak kalah berpengaruh bagi kondisi perekonomian AS, salah satunya jumlah serapan tenaga kerja oleh sektor-sektor industri diluar petanian atau Non Farm Payroll. Yang terdekat adalah besok jumat (07/08) dan masih ada juga yang terjadwal untuk bulan depan. Jadi apakah The Fed masih akan menunggu juga sentimen survei ini?
Ada hal yang menarik yang bisa kita jadikan wacana akan hal tersebut yang dikutip oleh wbponline.com yaitu tentang peryataan salah seorang anggota The Fed yang turut serta dalam pertemuan bulan lalu, adalah kepala bank federal Atlanta Dennis Lochart. Beliau cenderung untuk memilih menaikkan suku bunga jika terjadi pemungutan suara dalam rapat nanti. “The Fed secara umum hanya membutuhkan sedikit data perbaikan lagi terutama sektor tenaga kerja. Jadi bagi saya , pilihan yang layak adalah naik “, demikian ujarnya. Lalu data mana yang akan dijadikan masukan tambahan? Pengangguran atau peningkatan lapangan kerja?
Dolar AS Menunggu Momentum
Praktis hari ini kompetitor utama Greenback bersikap senada dengannya, enggan berfluktuasi, terkecuali Sterling. Sentilan sentimen yang cukup kuat hari ini muncul dari pidato petinggi BoE yang menyikapi masalah suku bunga dan faktor-faktor penting lainnya. Dampaknya Greenback mendapatkan asupan sentimen yang cukup kuat dengan berhasil memelorotkan Sterling yang dibuka pada level psikologis 1.5600 an ke strata 1.5470 an. Hal ini berarti Sterling sudah menangguk kerugian sebesar 0.6 persen lebih.
Hitungan di atas kertas para surveyor sampai dengan minggu ini, seperti dikutip oleh situs berita wbponline.com, total pengangguran yang sudah mengajukan permohonan jaminan hidup sebanyak 2.6 juta pemohon. Kondisi ini membalikkan rekor data tertinggi selama tiga minggu berturut-turut yang dicatat pada survie sebelumnya di level 2.7 juta orang. Sedang dari situs resminya, doleta.gov, pencapaian rata-rata selama periode empat mingguan kali ini turun menjadi 268 ribuan dari masa sebelumnya di peringkat 274 ribuan pemohon.
Analis dari TD Securities (USA) LLC, Millan Mulraine, menyatakan kondisi pasar tenaga kerja telah berada dalam keadaaan yang layak dan bersiap untuk memacu pertumbuhannya. “Perkiraan saya jika sektor tenaga kerja tetap bertahan maka kemungkinan sebentar lagi akan mengalami laju peningkatan yang signifikan”’ demikian komentarnya kepada Bloomberg.com.
Jadi mungkinkah ini benar-benar sinyal yang ditunggu-tunggu oleh petinggi-petinggi The Fed untuk memukulkan palu terhadap tingkat suku bunga acuan? Bisa jadi. Bulan ini adalah periode terdekat ,sebelum September, yang diperkirakan oleh para ekonom dan analis akan menjadi momentum penentu perhitungan jadi dan tidaknya suku bunga berubah.
Namun jika melihat kalender ekonomi paling tidak masih terdapat jadwal penting lainnya yang tak kalah berpengaruh bagi kondisi perekonomian AS, salah satunya jumlah serapan tenaga kerja oleh sektor-sektor industri diluar petanian atau Non Farm Payroll. Yang terdekat adalah besok jumat (07/08) dan masih ada juga yang terjadwal untuk bulan depan. Jadi apakah The Fed masih akan menunggu juga sentimen survei ini?
Ada hal yang menarik yang bisa kita jadikan wacana akan hal tersebut yang dikutip oleh wbponline.com yaitu tentang peryataan salah seorang anggota The Fed yang turut serta dalam pertemuan bulan lalu, adalah kepala bank federal Atlanta Dennis Lochart. Beliau cenderung untuk memilih menaikkan suku bunga jika terjadi pemungutan suara dalam rapat nanti. “The Fed secara umum hanya membutuhkan sedikit data perbaikan lagi terutama sektor tenaga kerja. Jadi bagi saya , pilihan yang layak adalah naik “, demikian ujarnya. Lalu data mana yang akan dijadikan masukan tambahan? Pengangguran atau peningkatan lapangan kerja?
Dolar AS Menunggu Momentum
Praktis hari ini kompetitor utama Greenback bersikap senada dengannya, enggan berfluktuasi, terkecuali Sterling. Sentilan sentimen yang cukup kuat hari ini muncul dari pidato petinggi BoE yang menyikapi masalah suku bunga dan faktor-faktor penting lainnya. Dampaknya Greenback mendapatkan asupan sentimen yang cukup kuat dengan berhasil memelorotkan Sterling yang dibuka pada level psikologis 1.5600 an ke strata 1.5470 an. Hal ini berarti Sterling sudah menangguk kerugian sebesar 0.6 persen lebih.
Sumber : seputarforex.com