Wednesday, 19 August 2015

Data Inflasi Dihiraukan, Kondisi Tiongkok Bayangi Pelemahan Dollar AS


Data Inflasi AS yang diharapkan malam ini semakin memperkuat rally dollar tidak memberikan kekuatan mengatasi tekanan kekhawatiran ekonomi global oleh kondisi perekonomian Tiongkok. Meski pasar saham Tiongkok hari ini menguat secara teknikal namun anjloknya bursa tersebut perdagangan sebelumnya hingga 4 persen memberikan kekhawatiran pasar.
Selain itu pasar juga mencerna prospek ekonomi global yang disampaikan lembaga survey Moody’s untuk 2 tahun kedepan menyuramkan oleh buruknya kondisi ekonomi Tiongkok. Akibatnya pasar lebih memilih aset safe haven seperti Yen dan Swissfranc di pasar valas, dipasar komoditi logam mulia.
Dollar AS yang sejak awal perdagangan Asia memperoleh kekuatan penuh dari fundamental ekonomi AS di sektor Properti yang mengukir prestasi, harus terpangkas setelah sempat menyentuh level 97,06 dari awal perdagangan di 96,85. Dan hingga kini (15:30:02 GMT) indeks dollar AS turun ke posisi  96,83.
Dengan kondisi dollar AS terkini, di pasar forex dollar berhasil ditekan beberapa kurs major seperti Euro, Aussie, Yen dan dollar canada. Terhadap euro dollar turun 0,3 persen, terhadap yen turun 0,1 persen, terhadap dollar canada turun 0,8 persen.
Dan menjelang rilis risalah meeting the Fed bulan lalu, analyst Vibiz Research Center memperkirakan dollar memperoleh kekuatan lagi jika dipastikan dari risalah tersebut suku bunga the fed dinaikkan bulan September. Dan secara teknikal harga akan bergerak dalam kisaran 97,25 – 95,87.


Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens