Pelemahan pada sektor properti China mungkin telah berakhir pasca
penurunan sepanjang 1 tahun, dengan data pemerintah pada hari Selasa
menunjukkan harga rumah bulanan kembali naik untuk ketiga bulan
berturut-turut pada bulan Juli. Harga rata-rata rumah baru di bulan Juli
naik sebesar 0.3%, dibandingkan dengan kenaikan sebesar 0.4% di bulan
Juni dan 0.2% di bulan Mei. Dalam basis tahunan, harga rumah di bulan
Juli turun sebanyak 3.7%, dibandingkan dengan penurunan sebeasr 4.9%
pada bulan sebelumnya, mengindikasikan pasar sektor properti mungkin
sedang menapaki pemulihan.
Setelah sempat memanas, harga real estat turun tajam dari bulan April 2014 hingga Mei 2015 di tengah kelebihan suplai dan melambatnya tingkat permintaan, membantu mendorong laju pertumbuhan ekonomi ke levle rendah 6-tahun pada kuartal pertama tahun ini. Sektor konstruksi, termasuk industri yang terkait seperti baja dan semen, berkontribusi sebesar 25-30% dari gross domestic product (GDP). China memiliki dua laju untuk pasar real estat, di mana tingkat permintaan domestik untuk kota besar seperti Beijing, Shanghai dan Shenzhen sedang pulih, sementara suplai rumah melimpah di kota-kota kecil. Namun seiring dampak stimulus moneter mulai dirasakan, secara keseluruhan pascas mulai menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
Setelah sempat memanas, harga real estat turun tajam dari bulan April 2014 hingga Mei 2015 di tengah kelebihan suplai dan melambatnya tingkat permintaan, membantu mendorong laju pertumbuhan ekonomi ke levle rendah 6-tahun pada kuartal pertama tahun ini. Sektor konstruksi, termasuk industri yang terkait seperti baja dan semen, berkontribusi sebesar 25-30% dari gross domestic product (GDP). China memiliki dua laju untuk pasar real estat, di mana tingkat permintaan domestik untuk kota besar seperti Beijing, Shanghai dan Shenzhen sedang pulih, sementara suplai rumah melimpah di kota-kota kecil. Namun seiring dampak stimulus moneter mulai dirasakan, secara keseluruhan pascas mulai menunjukkan tanda-tanda kehidupan.