Monday, 14 September 2015

Outlook Mingguan

Minggu lalu bursa pasar modal di Indonesia terpantau berakhir melemah terpengaruh oleh sentimen negatif bursa kawasan serta masih kurang ditanggapi investor akan paket stimulus ekonomi yang diumumkan pemerintah, sehingga secara mingguan bursa ditutup melemah ke level 4,360.47. Untuk minggu berikutnya ini (14 – 18 September) bursa tampaknya masih akan terpengaruhi sentimen bursa kawasan sambil menanti pengumuman the Fed untuk FFR pada akhir minggu ini. Secara mingguan, IHSG berada antara support di level 4111 dan kemudian 4012, sedangkan resistance level di posisi 4600 dan 4775.
Mata uang rupiah seminggu lalu terpantau masih terus melemah terhadap dollar yang tetap perkasa di pasar global, di mana secara mingguan rupiah melemah ke level 14,325. Kurs USDIDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 14,350 dan 14,400, sementara support di level 13,975 dan 13,800.
Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting, termasuk pengumuman suku bunga yang sangat ditunggu pasar: the Federal Funds Rate. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
•    Dari kawasan Amerika: berupa rilis data Core Retail Sales m/m pada Selasa malam; disambung dengan rilis inflasi Core CPI m/m pada Rabu malam; dilanjutkan dengan data tenaga kerja Unemployment Claims serta Philly Fed Manufacturing Index pada Kamis malam; diakhiri dengan pengumuman Federal Funds Rate pada Jumat dini hari yang diperkirakan akan mengalami kenaikan sebesar 25 bp menjadi 0.50%.
•    Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data German ZEW Economic Sentiment pada pada Selasa sore; diikuti dengan data tenaga kerja Inggris Claimant Count Change pada Rabu sore.
•    Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis pengumuman BI Rate pada Kamis siang yang diperkirakan masih akan bertahan di level 7.50%.
Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar terlihat balik melemah walau terbatas sementara investor terbelah dalam hal kemungkinan kenaikan bunga the Fed pada minggu mendatang ini, di mana secara mingguan index dollar AS terpantau melemah ke level 95.160. Sementara itu, pekan lalu euro dollar terpantau naik turun dan berakhir menguat tipis ke level 1.1342. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.1015 dan 1.0815 sementara resistance pada 1.1720 dan kemudian 1.1865.
Poundsterling minggu lalu terlihat menguat ke level 1.5426 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.5820 dan 1.5945 sedangkan support pada 1.5160 dan kemudian 1.5090. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir menguat ke level 120.57. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 121.65 dan 125.26, serta support pada 118.15 serta level 116.20. Sementara itu, Aussie dollar terpantau naik ke level 0.7084. Range minggu ini akan berada di antara support level di 0.6900 dan 0.6775, sementara resistance level di 0.7210 dan 0.7655.
Bursa Saham Kawasan
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menguat dalam pasar yang lebih tenang dibandingkan sebelumnya, sementara pasar masih menebak-nebak kemungkinan pengumuman keputusan suku bunga the Fed di minggu yang akan datang ini. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau menguat ke level 18264. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 19210 dan 20665, sementara support pada level 17400 dan lalu 17265. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 21504. Minggu ini akan berada antara level resistance di 22440 dan 24135, sementara support di 20500 dan 20240.
Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau menguat, rebound dari tekanan pasar sebelumnya di tengah ketidakpastian akan pelaksanaan pengumuman kenaikan suku bunga the Fed apakah pada bulan September ini ataukah tertunda. Dow Jones Industrial secara mingguan menguat terbatas ke level 16,415.65, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 16670 dan 17565, sementara support di level 15300 dan 14760. Index S&P 500 minggu lalu menguat tipis ke level 1,953.33, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 1995 dan 2080, sementara support pada level 1860 dan 1820.
Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau agak terkoreksi lagi dalam pasar yang lebih wait and see dan berakhir dalam harga emas dunia yang melemah tipis ke level $1107.60 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1150 dan berikut $1170, serta support pada $1080 dan $1040. Di Indonesia, harga emas terpantau turun sedikit ke level Rp507,978.