Tren kenaikan harga emas nampaknya akan berlanjut. Kali ini didorong oleh kebijakan ekonomi Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Abenomics, demikian kebijakan ekonomi yang digagas oleh Shinzo Abe, salah satunya adalah merangsang pertumbuhan ekonomi Jepang dengan melakukan pembelian obligasi secara agresif. Pada hari Selasa kemarin, kabinet Jepang menyetujui paket kredit dan belanja pemerintah, termasuk didalamnya kebijakan stimulus yang akan membelanjakan 4,6 trilyun yen ditahun ini.
Langkah ini membuat Dolar AS melemah dan mendorong investor melakukan pemilahan aset investasi kepada Emas. Alhasil harga emas terdorong naik dengan aksi beli dan diperkirakan akan membuat catatan kenaikan harga emas secara beruntun dalam enam minggu terakhir ini.
Hingga kini, harga emas masih merupakan tujuan investasi yang menguntungkan. Mengalami kenaikan harga sepanjang tahun ini hingga 29%. Spekulasi akan kemungkinan kenaikan suku bunga oleh sejumlah bank sentral, termasuk the Federal Reserve menjadi bayang-bayang kenaikan harga emas saat ini. Meredanya prospek kenaikan suku bunga dalam waktu dekat ini , telah membuat harga emas semakin naik.
Harga emas pada perdagangan berjangka mengalami kenaikan sebesar 1 persen untuk pengiriman bulan Desember, saat ini diperdagangkan pada kisaran harga $1.372,60 /onz. Ini merupakan kenaikan terpanjanjang dalam enam pekan sejak 16 Juni kemarin.
Kedepannya, beragam kebijakan stimulus yang dilontarkan oleh sejumlah bank sentral, berimbas positif pada harga emas. Melemahnya Dolar AS sebagai dampak kebijakan stimulus ini semakin memperkokoh harga emas naik. (Lukman Hqeem)
0 komentar:
Post a Comment