Monday, 8 August 2016

Indeks Unggulan Bergerak Posotif, IHSG Melaju di Jalur Hijau


Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga perdagangan sesi I bergerak di zona hijau. IHSG ditutup naik 20 poin.  Membuka perdagangan preopening, IHSG bergerak menguat 14,960 poin (0,28%) ke 5.435,206. Sementara indeks unggulan LQ45 bergerak naik 3,636 poin (0,39%) ke 935.822.
Pada awal perdagangan Senin (8/8), IHSG dibuka naik 27,855 poin (0,51%) ke 5.448,101. Sementara indeks LQ45 dibuka menguat 5,834 poin (0,63%) ke 938.020.
Tercatat, pada perdagangan sesi I, IHSG ditutup bertambah 20,333 poin (0,38%) ke 5.440,579. Sementara indeks LQ45 ditutup naik 4,096 poin (0,44%) ke 936.282.
Sementara itu, delapan sektor menguat, sementara 2 sektor lainnya melemah. Sektor aneka industri mencatatkan penguatan tertinggi sebesar 1,39% disusul sektor konstruksi sebesar 0,88%. Sementara pelemahan tertinggi terjadi di sektor perdagangan sebesar 0,69%.
Selain itu, Sebanyak 172 saham naik, 131 saham turun, dan 90 saham stagnan. Frekuensi saham ditransaksikan sebanyak 154.220 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 3,188 miliar saham senilai Rp 3,161 triliun. Dana asing masuk tercatat Rp 302,664 miliar.
Beberapa saham yang masuk dalam jajaran top gainers di antaranya GGRM naik 300 poin (0,44%) ke Rp 68.100, SMGR naik 225 poin (2,17%) ke Rp 10.575, STTP naik 200 poin (5,85%) ke Rp 3.620, dan AUTO naik 200 poin (8,33%) ke Rp 2.600.
Adapun saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers di antaranya UNVR turun 475 poin (1,04%) ke Rp 45.125, EMTK turun 350 poin (3,52%) ke Rp 9.600, POOL turun 340 poin (9,60%) ke Rp 3.200, dan ITMA turun 250 poin (1,63%) ke Rp 15.100.
Di pasar uang, dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap rupiah. Berdasarkan data perdagangan Reuters, dolar AS siang ini bergerak di Rp 13.133 dibandingkan posisi pembukaan pagi tadi di Rp 13.125.
Secara lengtkap, berikut kondisi bursa saham Asia siang ini:  Indeks Nikkei 225 naik 349,84 poin (2,15%) ke 16.603,56, Indeks Hang Seng naik 209,92 poin (0,95%) ke 22.356,01, Indeks SSE Composite naik 8,9 poin (0,30%) ke 2.985,10, dan  Indeks Straits Times naik 36,91 poin (1,31%) ke 2.865,82.
Bank Indonesia (BI) menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini ‎masih belum kokoh, meski pada kuartal II/2016 mencapai angka 5,18%. Pasalnya, secara struktural kondisi ekonomi Indonesia masih belum cukup kuat.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengungkapkan, tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi kuartal II/2016 lebih disebabkan karena faktor musiman. Hal ini lantaran pergeseran panen raya yang seharusnya terjadi pada kuartal I/2016, namun baru terjadi pada periode ini.
Menurutnya, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang seimbang pada periode berikutnya maka pemerintah harus betul-betul memastikan konsumsi rumah tangga mengalami peningkatan signifikan. Namun, terlepas dari hal itu pihaknya tetap menyambut baik capaian pertumbuhan ekonomi.
Panen pangan membuat ekonomi di kuartal II jauh lebih baik, ke depan kita harus terus mengupayakan agar betul-betul konsumsi pemerintah dan konsimsi rumah tangga dapat terus berkembang. [Sugeng R]

0 komentar:

Post a Comment