Harga minyak dunia ditransaksikan menurun di Senin. Data CNBC menunjukkan, harga kontrak minyak Brent diperdagangkan di posisi US$ 50,43 per barel, turun 45 sen atau 0,88%. Sedangkan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 27 sen atau 0,56% menjadi US$ 48,25 per barel.
Penurunan harga minyak terjadi seiring keraguan analis bahwa perundingan negara-negara produsen minyak secara informal bulan depan akan mampu mengatasi suplai minyak dunia yang saat ini masih berlimpah. Bahkan, ada analis yang meramal, harga minyak Brent bisa kembali tertekan ke bawah US$ 50 per barel karena kenaikan minyak di sepanjang Agustus sudah terlampau tinggi mencapai 20%.
Analis menjelaskan, tanpa adanya pengetatan suplai minyak secara fundamental, harga minyak akan kembali tertekan dalam waktu dekat. “Posisi data mengonfirmasi pandangan kami bahwa rebound harga minyak lebih karena faktor teknikal dan orientasi positioning dibanding fundamental. Faktanya, pembeli baru banyak yang absen dalam beberapa bulan terakhir,” jelas tim riset Morgan Stanley.
Terkait dengan dihelatnya pertemuan informal para produsen minyak, analis Morgan Stanley melihat mereka akan sulit mencapai kata sepakat. Sebab, banyak sekali hambatan dan tantangan logistik yang dihadapi. Anggota Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan produsen minyak lainnya seperti Rusia, akan menggelar pertemuan informal pada September mendatang. Adapun agenda pertemuan adalah mendiskusikan pembekuan produksi minyak atau bahkan pemangkasan produksi untuk mencegah oversuplai minyak dunia.
0 komentar:
Post a Comment