Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan awal pekan kemarin, kondisi greenback mengalami tekanannya dari mata uang utama dunia lainnya, kecuali kepada emas, sehingga hal ini mengakibatkan EURUSD ditutup menguat di level 1,1698, GBPUSD ditutup melemah di level 1,3313, AUDUSD ditutup menguat di level 0,7643 dan USDJPY ditutup menguat di level 109,81. Sekaligus membuat harga emas kontrak Agustus di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $3,40 atau 0,26% di level $1295,90 per troy ounce.
Nilai indeks dolar AS sedikit negatif pada perdagangan awal pekan kemarin, di mana indeks dolar mengalami aksi ambil untung yang terjadi setelah sebelumnya membuat penguatan di akhir pekan yang berkembang karena beberapa data ekonomi AS sangat mendukung kenaikan suku bunga the Fed. Dalam sepekan kemarin, data-data ekonomi AS seakan berhasil menyakinkan investor bahwa kondisi kinerja ekonomi AS sangat solid dan kenaikan suku bunga the Fed seharusnya bisa naik 4 kali di tahun ini di mana untuk kenaikan keempat di Desember nanti sudah berkembang perkiraan kenaikan yang sudah muali tampak oleh analis dunia.
Situasi ini telah berhasil menahan indeks dolar dari tekanan mata uang utama dunia dan emas dari perilaku beberapa kebijakan perdagangan AS yang selalu merugikan atau melemahkan indeks dolar itu sendiri. Tidak bisa dipungkiri bahwa memang untuk negara maju, hanya AS sajalah sementara ini yang hanya bisa menormalkan kebijakan moneternya dengan cara menaikkan suku bunganya.
Situasi ini tentu akan membawa dampak bahwa mata uangnya juga akan lebih dicari daripada mata uang yang lain. Namun kondisi ini memang tidak akan selamanya terjadi karena masalah perang dagang telah membelenggu penguatan indeks dolar sendiri.
Sikap keras kepala Presiden Trump memang mengisyaratkan bahwa jalan pelemahan dolar AS masih terbuka sebagai bentuk lain dari strategi mengurangi defisit perdagangannya. Yang pasti kondisi ini tidak akan berlangsung lama karena memang motor penggerak harga di pasar hanya ada karena supply dan demand atau penawaran dan permintaan yang semuanya itu bermuara kepada perbandingan data-data ekonominya.
Secara latar belakang data ekonomi, AS masih lebih unggul daripada negara maju lainnya, sehingga hari ini jika data aktivitas jasa AS membaik, sudah pasti indeks dolar akan menguat kembali.
Konfirmasi menguat atau tidaknya indeks dolar selanjutnya adalah data pembukaan lapangan kerja baru atau JOLTs opening jobs. Jikalau angkanya masih menampakkan kenaika, maka dapat dipastikan nonfarm payroll bulan ini akan membaik dan tingkat pengangguran AS makin mengecil.
0 komentar:
Post a Comment