Saham Asia bergerak mixed pada awal sesi perdagangan hari Kamis
seiring fluktuasi di pasar modal China daratan mengikis risk appetite di
kawasan itu. Sementara pelaku pasar masih terus mencerna pernyataan
kebijakan Federal Reserve semalam, yang menilai jika ekonomi dan pasar
pekerjaan masih terus menunjukkan penguatan.
Sempat tergelincir, indeks Shanghai Composite China mampu secara
singkat memangkas kerugian hampir 1% untuk kembali mendekati level
pembukaan, sehari setelah mencatat gain harian terbesar dalam 1-1/2
minggu. Saham-saham perbankan memperlihatkan kinerja terlemah, dengan
Bank of China merosot 1,1%, sedangkan Industrial & Commercial Bank
of China dan China Construction Bank turun masing-masing 0,8%. Sementara
indeks Hang Seng di Hong Kong terbantu oleh sentimen positif Wall
Street dengan beranjak 0,7% lebih tinggi.
Di Jepang, Indeks Nikkei 225 terapresiasi lebih dari 1% seiring
kenaikan tajam order pembelian untuk saham Nintendo dan Nissan. Saham
Nintendo melonjak 7,6% setelah melaporkan laba operasional kuartal
pertama yang mengejutkan. Saham produsen mobil Nissan juga rally hingga
3% pasca melaporkan lonjakan 58% dalam laba kuartal pertama. Sentimen
juga terbantu oleh data yang menunjukkan pemulihan output industri
Jepang pada bulan Juni, yang tumbuh 0,8% setelah turun 2,1% di bulan
sebelumnya.
Sementara indeks KOSPI Korea Selatan harus berbalik turun 0,7%
menyusul buruknya kinerja sektor teknologi. Saham Samsung Electronics
memperlebar kerugian menjadi lebih dari 3% setelah mengumumkan laba
operasional kuartal ke-2 sebesar 6,9 trilyun Won, sejalan dengan
proyeksi yang dipublikasikan awal bulan ini. Saham operator layanan
konten internet Naver juga anjlok 8,8% menyusul rilis laporan laba
kuartal ke-2 yang lemah.