Bursa saham AS berjangka lanjutkan penguatan di hari Rabu, setelah
dirilis keputusan moneter Federal Reserve untuk tidak merubah suku bunga
acuan dekat level nol persen sesuai perkiraan, serta sinyalemen
penundaan kenaikan suku bunga seiring kondisi inflasi rendah. Pernyataan
FOMC secara keseluruhan belum memberikan sinyal yang jelas atas timing
kenaikan suku bunga pertama.
Dengan berlanjutnya ketidakpastian timing kenaikan suku bunga pertama
tersebut maka swing Wall Street berpotensi berlanjut, namun kebanyakan
investor masih optimis bahwa market cenderung stabil meski terjadi
kenaikan suku bunga karena level bunga secara keseluruhan masih relatif
rendah. Dalam kondisi makro dengan suku bunga rendah dan ekonomi yang
mengalami ekspansi, maka bursa saham cenderung lebih atraktif ketimbang
obligasi.
The Fed juga bernada lebih positif pada perekonomian AS, dengan
menyatakan kondisi pasar kerja AS lebih solid. Oleh sebab itu laporan
tingkat pengangguran, pertumbuhan nonfarm payrolls dan inflasi upah di
Jumat pekan depan kemungkinan akan mempengaruhi ekspektasi kenaikan suku
bunga The Fed di bulan September.