Pada penutupan perdagangan Kamis dini
hari tadi harga minyak mentah mengalami kenaikan yang mantap (30/7).
Harga komoditas ini ditutup dengan membukukan peningkatan signifikan
setelah Fed mengatakan bahwa bank sentral masih akan mempertahankan suku
bunga acuan di kisaran nol persen yang terjadi saat ini.
Harga minyak mentah sempat melejit
sebesar 2,5 persen pada perdagangan malam tadi. Aksi bargain hunting
menjadi salah satu penyebab kenaikan setelah pada perdagangan dua sesi
sebelumnya harga melempem hingga ke level terendah dalam 6 bulan
belakangan.
Harga minyak mentah telah kehilangan
lebih dari 10 dollar per barel sejak awal bulan Juni lalu di tengah
kekhawatiran bahwa permintaan bahan bakar pada liburan musim panas di
Amerika Serikat tidak cukup tinggi untuk mengimbangi tingginya pasokan
minyak mentah global.
Di akhir perdagangan Kamis dini hari
tadi harga minyak mentah WTI untuk kontrak pengiriman bulan September
mengalami penutupan pada posisi 48,79 dollar per barel. Harga minyak
mentah tersebut mengalami kenaikan sebesar 81 sen atau setara dengan
1,69 persen dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan pagi ini harga minyak
mentah terpantau masih cenderung melanjutkan pergerakan menguat meskipun
terbatas. Harga minyak mentah saat ini berada pada posisi 48,87 dollar
per barel.
Analyst Vibiz Research Center
memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah jenis WTI kontrak
paling aktif pada perdagangan hari ini di sesi Asia berpotensi
melanjutkan kenaikan. Saat ini indikator teknikal masih menunjukkan pola
bearish yang kuat tanpa ada pijakan yang solid untuk rebound.
Untuk perdagangan hari ini harga minyak
mentah WTI diperkirakan akan mengalami resistance di level 50,00 dollar.
Resistance selanjutnya ada di 52,00 dollar. Jika terjadi pergerakan
yang makin melemah harga akan menemui support pada posisi 46,00 dollar
dan 44,00 dollar.
sumber : http://vibiznews.com/2015/07/30/fed-rate-masih-nol-persen-harga-minyak-mentah-melesat/