Monday, 3 August 2015

Dollar 3 Agustus, Belanja Konsumen AS Beri Arahan Kuat


Kekuatan kurs dollar AS terhadap mata uang utama lainnya awal pekan hari ini (3/8) masih tenang, belum ada katalis kuat dari data fundamental yang menyentuh di sesi Asia. Menanti sesi perdagangan Eropa hari ini akan menemui beragam kinerja manufaktur kawasan ekonomi Eropa, Jerman, Inggris, dan Swiss. Sementara itu pada perdagangan Jumat, sebagian besar pedagang tidak menduga penurunan index biaya tenaga kerja memberikan bahan bakar pada volatilitas kekuatan dollar AS.
Seperti dikabarkan sebelumnya bahwa The Fed masih berhati-hati menempatkan waktu kenaikan suku bunga meski pertumbuhan ekonomi cukup solid dilihat dari PDB tumbuh 2.3%, pengangguran sukses dalam rendah 5.3%, klaim panghangguran sempat mencapai rekor paling sedikit, serta kinerja bisnis perumahan masih optimis dengan jumalah rumah yang banyak terjual.
Kehati-hatiaan The Fed tersebut dapat dipahami karena saling keterkaitan fundamental antara pendapatan, konsumsi, sektor tenaga keraja, serta inflasi harus dalam kondisi saling menguatkan. Ada sedikit kekhawatiran The Fed yang dirasa masih mengganjal sebelum menaikan suku bunga yaitu pada tingkat pendapatan penduduk meski klaim  dan tingkat pengangguran di angka yang cukup solid. Pasalnya pendapatan penduduk AS akan mencerminkan kemampuan daya beli konsumen terhadap barang-barang yang diproduksi.
Kekhawatiran tersebut muncul ke permukaan setelah terindikasi sikap perusahaan mengurangi biaya input dari tengaga kerja. Ini adalah sikap Perusahaan-perusahaan yang berekpektasi akan ada kenaikan beban modal akibat kenaikan suku bunga nantinya, sehingga harus mengurangii biaya input dari sektor lain. Sementara itu kenaikan harga (inflasi) barang belum menggairahkan bisnis.
Pengurangan biaya input tersebut ditunjukan oleh data index biaya tenaga kerja (Employment Cost Index) mengalami penyusutan menjadi 0.2% di kuartal kedua dibanding sebelumnya 0.7%. Penyusutan biaya tenaga kerja dapat berdampak pada penyusutan pendapatan penduduk, dan mengurangi daya beli pada produk-produk yang dihasilkan.
Bertepatan dengan ukuran daya beli penduduk, hari ini (sesi New York) dari data Personal Comsumption Expenditures (PCE) AS bulan Juni akan sangat penting untuk mengkonfirmasi kekuatan daya beli penduduk AS dengan kondisi inflasi saat ini. Bulan Mei lalu PCE atau belanja konsumen naik 0.9% dari sebelumnya 0.7%. Bila bulan Juni menunjukan kenaikan maka The Fed akan lebih optimis pada percepatan laju inflasi kedepan dan menghapus kekhawatiran penurunan daya beli akibat penyusutan pendapatan penduduk yang ditunjukan oleh data Employment Cost Index.
Indikator ekonomi lainnya yang hari ini memengaruhi kurs dollar AS adalah laporan kinerja manufaktir dari ISM dan Markit nanti malam. Sementara itu pergerakkan Index dollar AS saat ini (03:40:11 GMT)bergulir di kisaran 97.172, masih diam dan dekat dengan pembukaan 97.250. Sedangkan pada akhir pekan lalau (31/7) index ini bergejolak membentuk rendah di level 96.300 dan tinggi 97.635, ditutup bearish di level 97.220 dari pembukaan 97.450.
Secara teknikal, Analyst Vibiz Research Center mengemukakan berdasarakan indikator teknikal MA5 daily dan Stochastic 14.3.3 time frame H1, pergerakan index dolar AS hari ini diperkirakan memiliki level resisten terdekat di kisaran 97.699 dan support di kisaran 96.887. Berdasarkan stochastic 14.3.3 H1, penembusan support kisaraan 96.887 diperkirakan akan memicu pelemahan pada target support selanjutnya di kisaran 96.500.


Irfan Purnawan/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens