Minggu lalu bursa pasar modal di Indonesia terpantau masih mengalami tekanan terpengaruh sentimen negatif bursa kawasan terkait lemahnya pertumbuhan ekonomi dan industri China namun di akhir pekan rebound oleh aksi beli asing, sehingga secara mingguan bursa ditutup melemah tipis ke level 4,802.53.
Untuk minggu berikutnya ini (3-7 Agustus) IHSG kemungkinan akan berupaya bangkit dari level support-nya ini dengan mengikuti sentimen bursa kawasan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di posisi 5000 dan 5100, sedangkan support di level 4812 dan kemudian 4652.
Mata uang rupiah seminggu lalu terpantau terus melemah terhadap dollar dengan merosotnya harga-harga komoditas, di mana secara mingguan rupiah melemah ke level 13.481. Kurs USDIDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 14.200, sementara support di level 13.270 dan 13.230.
Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting, termasuk pengumuman suku bunga dari bank sentral Australia dan Inggris sert rilis Non-Farm Employment Change yang kerap jadi pusat perhatian pasar. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
• Dari kawasan Amerika: berupa rilis data ISM Manufacturing PMI pada Senin malam; dilanjutkan dengan rilis ADP Non-Farm Employment Change, Trade Balance, dan ISM Non-Manufacturing PMI pada Rabu malam; berikutnya data tenaga kerja Unemployment Claims pada Kamis malam; ditutup dengan rilis Non-Farm Employment Change dan Unemployment Rate pada Jumat malam.
• Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data Manufacturing PMI Inggris pada Senin sore; diikuti dengan rilis Official Bank Rate Bank of England pada Kamis sore yang diperkirakan bertahan di level 0.50%.
• Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis Cash Rate RBA (bank sentral Australia) pada Selasa pagi yang diperkirakan masih bertahan di level 2.0%.
• Dari kawasan Amerika: berupa rilis data ISM Manufacturing PMI pada Senin malam; dilanjutkan dengan rilis ADP Non-Farm Employment Change, Trade Balance, dan ISM Non-Manufacturing PMI pada Rabu malam; berikutnya data tenaga kerja Unemployment Claims pada Kamis malam; ditutup dengan rilis Non-Farm Employment Change dan Unemployment Rate pada Jumat malam.
• Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data Manufacturing PMI Inggris pada Senin sore; diikuti dengan rilis Official Bank Rate Bank of England pada Kamis sore yang diperkirakan bertahan di level 0.50%.
• Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis Cash Rate RBA (bank sentral Australia) pada Selasa pagi yang diperkirakan masih bertahan di level 2.0%.
Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar terlihat fluktuatif oleh sentimen pasar atas ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed, di mana secara mingguan index dollar AS terpantau stabil seputar level 97.250. Sementara itu, pekan lalu euro dollar terpantau naik turun dan berakhir stabil di sekitar level 1.0979. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.0815 dan 1.0660 sementara resistance pada 1.1216 dan kemudian 1.1467.
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar terlihat fluktuatif oleh sentimen pasar atas ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed, di mana secara mingguan index dollar AS terpantau stabil seputar level 97.250. Sementara itu, pekan lalu euro dollar terpantau naik turun dan berakhir stabil di sekitar level 1.0979. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.0815 dan 1.0660 sementara resistance pada 1.1216 dan kemudian 1.1467.
Poundsterling minggu lalu terlihat menguat ke level 1.5627 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.5945 dan 1.6275 sedangkan support pada 1.5320 dan kemudian 1.5160. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir menguat tipis ke level 123.95. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 125.86 dan 129.20, serta support pada 120.36 serta level 118.30. Sementara itu, Aussie dollar terpantau agak naik ke level 0.7308. Range minggu ini akan berada di antara support level di 0.7185 dan 0.6940, sementara resistance level di 0.7655 dan 0.7838.
Pasar Saham Kawasan
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum agak mixed masih terpengaruh kurang cerahnya pertumbuhan ekonomi dan industri China. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau sedikit menguat ke level 20585. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 20965 dan 21200, sementara support pada level 20065 dan lalu 19100. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah ke level 24636. Minggu ini akan berada antara level resistance di 25660 dan 26530, sementara support di 22840 dan 22440.
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum agak mixed masih terpengaruh kurang cerahnya pertumbuhan ekonomi dan industri China. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau sedikit menguat ke level 20585. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 20965 dan 21200, sementara support pada level 20065 dan lalu 19100. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah ke level 24636. Minggu ini akan berada antara level resistance di 25660 dan 26530, sementara support di 22840 dan 22440.
Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau berakhir menguat karena baiknya sejumlah laporan earnings walaupun tertahan dengan anjloknya harga komoditas. Dow Jones Industrial secara mingguan menguat ke level 17,689.80, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 18185 dan 18350, sementara support di level 17395 dan 17020. Index S&P 500 minggu lalu menguat ke level 2,103.84, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2135 dan 2200, sementara support pada level 2040 dan 2030.
Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau dalam sideways dan berakhir dalam harga emas dunia yang relatif stabil seputar level $1094.30 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1150 dan berikut $1190, serta support pada $1070 dan $1045. Di Indonesia, harga emas terpantau stabil sekitar level Rp473,965.
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau dalam sideways dan berakhir dalam harga emas dunia yang relatif stabil seputar level $1094.30 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1150 dan berikut $1190, serta support pada $1070 dan $1045. Di Indonesia, harga emas terpantau stabil sekitar level Rp473,965.