Wednesday, 19 August 2015

Arah Kurs Poundsterling Sesi New York Menanti Data Inflasi AS


Poundsterling hari ini (19/8) mencoba  kembali membukukan penguatan terhadap dollar AS dengan masih mengandalkan dukungan dari laju inflasi positif Inggris. Namun penguatan yang terbentuk masih terbatas karena keringnya arahan data fundamental Inggris hari ini. Selanjutnya pasar akan fokus memantau laju CPI bulan Juli AS yang menjadi ukuran penting pada arah dollar AS selanjutnya, kemudian diikuti oleh rilis notulen rapat FOMC dini hari nanti.
Terpantau pada 10:23:11 GMT, pair GBPUSD bergulir di kisaran 1.5676, sejauh ini masih bergerak di teritori positif dan sempat mengetes kembali level psikologis 1.5700 namun penguatan hanya terbatas pada kisaran 1.5695. Pada perdagagan Selasa (18/8) kabar baik dari peningkatan laju inflasi Inggris membuat GBPUSD rally dan ditutup menguat di harga 1.5660 dari pembukaan 1.5584 dengan capaian rendah 1.5560 dan tinggi 1.7517.
Pergerakan GBPUSD di sesi New York nanti akan dipengaruhi oleh arah kekuatan dollar AS, dan mata uang ini terus didorong oleh sentimen spekulasi kenaikan Fed Rate pada bulan September. Sedangkan The Fed berulang kali menunda karena tingkat inflasi yang masih rendah dari target 2.0%. Adapun  data inflasi yang akan dirilis malam ini,  posisi sebelumnya di bulan Juni Inflasi inti basis tahunan 1.8% dan basis bulanan 0.2%, sedangkan laju inflasi total basi tahunan 0.1% dan basis bulanan  0.3%.
Analyst  Vibiz Research Center melihat tarik menarik kekuatan kedua mata uang beberapa hari belakangan membuat pair GBPUSD belum pada satu arah trend atau masih konsolidasi. Namun sudah terlihat jelas arah pada Poundsterling sementara ini adalah bullish setelah laju inflasi Inggris naik. 
Secara teknikal, pergerakan bullish GBPUSD masih belum mampu mengatasi resisten kisaran 1.5700 yang telah beberapakali dites. Sehingga diperkirakan jika katalis dari data inflasi mampu memberi dukungan untuk menembus resisten tersebut, maka diperkirakan targert penguatan GBPUSD sampai pada resisten kisaran 1.5750. Namun jika harga harus berbalik melemah maka target support terdekat berada di kisaran 1.5625.



Irfan Purnawan/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens